Sukses Wahyu Susilo Berbisnis Sedot Tinja

23 Maret 2009


Pria setengah baya bahkan cenderung tampak mendekati manula itu berpenampilan sederhana. Tak satupun penampilannya menarik perhatian orang. Apalagi jika kita tahu apa profesinya, sebagian besar orang akan memandangnya dengan sebelah mata.

Pria tersebut adalah Wahyu Susilo, kelahiran Solo 55 tahun silam. Profesinya adalah tukang sedot tinja di kota pahlawan Surabaya!! Pernahkah kita berpikir profesi yang menurut kita sedemikian kotor, bahkan mungkin kita bisa muntah bila melakukannya, merupakan profesi pilihan Pak Wahyu. Berawal dari pemikiran sederhana pada tahun 1975, saat WC di rumahnya mampet. Pak Wahyu telah memanggil tukang sedot tinja, tapi berhari-hari ditunggu tidak datang. Akhirnya Pak Wahyu memahami bahwa perusahaan jasa penyedotan tinja di Surabaya saat itu hanya ada 2, dan mereka sibuknya bukan main, dan peluang untuk usaha
tersebut masih terbuka lebar. Dengan mengesampingkan gengsi dan kejijikannya, Pak Wahyu bertekad membuka usaha di bidang penyedotan tinja. Untuk mewujudkan impiannya, Pak Wahyu mencoba mengorek informasi tentang bisnis ini. Ternyata truk tinja dan peralatannya membutuhkan dana 11 juta pada waktu itu. Dana yang sangat besar, sedangkan Pak Wahyu pada saat tersebut hanya sebagai sopir bemo. Karena tekadnya sudah bulat, beliau mengumpulkan uang yang dipunyai, termasuk menjual bemonya dan hanya terkumpul uang Rp 1 juta.

Akhirnya Pak Wahyu hanya mendapatkan truk Thames buatan tahun 1950 dan peralatan sedot tinja bekas yang diperbaiki, seharga Rp 750.000. Sisa uang Rp 250.000 digunakan untuk memasang telepon di rumahnya. Berdirilah PT. Tinja yang merupakan perusahaan jasa penyedotan tinja ke 3 di Surabaya.

Karena modal hanya pas-pasan Pak Wahyu terpaksa menjadi sopir sekaligus tukang sedot tinjanya. Istrinya ikut membantu di rumah dengan menerima order dan pembayaran. Semuanya dijalani dengan penuhkeyakinan tanpa rasa gengsi. Pernah suatu saat, Pak Wahyu sedang bertugas di rumah seorang dokter, kebetulan anak dokter tersebut sedang ngambek belajar, sang dokter bilang kepada anaknya, kalau tidak mau belajar nanti jadi seperti itu sambil menunjuk Pak Wahyuyang sedang menyedot tinja. Berbagai halangan beliau lalui, seperti
tetangganya protes karena bau dan lalat menyebar ke sekitarnya. PakWahyu akhirnya sampai pindah tempat. Usaha Pak Wahyu makin berkembang, armada truk yang tadinya 1 unit,
berkembang menjadi 10 unit pada tahun 1984.


Hotel itu dibangun dari kotoran manusia !

Pelanggannya antara lain sudah sampai hotel berbintang. Karena sering keluar masuk hotel elit itulah Pak Wahyu ingin sekali membangun sebuah hotel dan ingin menikmatinya. Keinginannya sempat ditertawakan beberapa kawannya, bagaimana seorang tukang sedot tinja mau membangun sebuah hotel? Akhirnya sebuah bank menawari pinjaman, dan Pak Wahyupun dengan modal pinjaman 11 milliar dan tabungan pribadi senilai Rp 2 Milliar, beliau mulai mewujudkan impiannya. Tanah seluas 1.2 ha pun dibelinya di seberang PT. Tinja dan dibangun hotel. Maka Pak Wahyu sekarang memiliki hotel bintang 3 dengan 154 kamar tidur dan diberi nama Hotel Satelit singkatan dari Sari Tinja Elit. Nama itu sengaja dipilih karena banyak orang awalnya tidak percaya dan mengejek beliau. Sampai sekarang hotelnya tidak pernah sepi dari pengunjung.

Bagi Pak Wahyu Susilo, kotoran manusia yang menurut kita najis, menjijikan bau dan sebagainya adalah emas lembek yang bisa jadi emas beneran. Sikap tekun dan tak pernah merasa malu itupun terus dibawanya walau Pak Wahyu sekarang sudah sukses. Di usia yang tidak lagi muda, Pak Wahyu meneruskan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Kartini dan Sekolah Tinggi Administrasi.

Saya yakin keadaan kita sekarang jauh lebih baik dari keadaan PakWahyu pada saat memulai bisnisnya, masihkah kita gengsi, dan takut mengerjakan tugas-tugas kita saat ini. Kesuksesan bukan ditentukan dari keadaan kita saat ini, tetapi karena sikap kita. Gengsi bukanlah diukur dari apa yang kita kerjakan sekarang, tetapi setelah apa yang kita kerjakan itu menghasilkan sesuatu yang patut dibanggakan, saat itulah kita menjadi bergengsi.

Semoga berguna dan sukses untuk kita semua.



0 komentar:

Random Post

Widget edited by Nauraku

Arsip Komentar

Free Image Hosting


 

Top Post

SUARA MERDEKA CYBERNEWS

detikInet