Kisah seorang Ayah

09 Oktober 2009


Yang ayah wariskan kepada anak-anaknya bukan kata-kata atau kekayaan, tetapi sesuatu yang tak terucapkan yaitu teladan sebagai seorang pria dan seorang ayah - Will Roger S
Setahuku, botol acar besar itu selalu ada di lantai di samping lemari di kamar orang tuaku. Sebelum tidur, Ayah selalu mengosongkan kantong celananya lalu memasukkan semua uang recehnya ke dalam botol itu. Sebagai anak kecil, aku senang mendengar gemerincing koin yang dijatuhkan ke dalam botol itu. Bunyi gemericingnya nyaring jika botol itu baru terisi sedikit. Nada gemerincingnya menjadi rendah ketika isinya semakin penuh. Aku suka jongkok di lantai di depan botol itu,mengagumi keping-keping perak dan tembaga yang berkilauan seperti harta karun bajak laut ketika sinar matahari menembus jendela kamar tidur.

Jika isinya sudah penuh, Ayah menuangkan koin-koin itu ke meja dapur, menghitung jumlahnya sebelumnya membawanya ke bank. Membawa keping-keping koin itu ke bank selalu merupakan peristiwa besar. Koin-koin itu ditata rapi di dalam kotak kardus dan diletakkan di antara aku dan Ayah di truk tuanya. Setiap kali kami pergi ke bank, Ayah memandangku dengan penuh harap. "Karena koin-koin ini kau tidak perlu kerja di pabrik tekstil. Nasibmu akan lebih baik daripada nasibku. Kota tua dan pabrik tekstil disini takkan bisa menahanmu." Setiap kali menyorongkankotak kardus berisi koin itu ke kasir bank,
Ayah selalu tersenyum bangga. "Ini uang kuliah putraku. Dia takkan bekerja di pabrik tekstil seumur hidup seperti aku.".

Pulang dari bank,kami selalu merayakan peristiwa itu dengan membeli es krim. Aku selalu memilih es krim cokelat. Ayah selalu memilih yang vanila. Setelah menerima kembalian dari penjual es krim, Ayah selalu menunjukkan beberapa keping koin kembalian itu kepadaku."Sampai di rumah, kita isi botol itu lagi."

Ayah selalu menyuruhku memasukkan koin-koin pertama ke dalam botol yang masih kosong. Ketika koin-koin itu jatuh bergemerincing nyaring, kami saling berpandangan sambil tersenyum. "Kau akan bisa kuliah berkat koin satu penny, nickle, dime, dan quarter," katanya. "Kau pasti bisa kuliah.. ayah jamin."

Tahun demi tahun berlalu. Aku akhirnya memang berhasil kuliah dan lulus dari universitas dan mendapat pekerjaan di kota lain. Pernah, waktu mengunjungi orangtuaku, aku menelepon dari telepon di kamar tidur mereka. Kulihat botol acar itu tak ada lagi. Botol acar itu sudah menyelesaikan tugasnya dan sudah di pindahkan entah ke mana. Leherku serasa tercekat ketika mataku memandang lantai di samping lemari tempat botol acar itu biasa di letakkan.

Ayahku bukan orang yang banyak bicara, dia tidak pernah menceramahi aku tentang pentingnya tekad yang kuat,ketekunan, dan keyakinan. Bagiku, botol acar itu telah mengajarkan nilai-nilai itu dengan lebih nyata daripada kata-kata indah.

Setelah menikah, kuceritakan kepada Susan, istriku, betapa pentingnya peran botol acar yang tampaknya sepele itu dalam hidupku. Bagiku, botol acar itu melambangkan betapa besarnya cinta Ayah padaku. Dalam keadaan keuangan sesulit apa pun, setiap malam Ayah selalu mengisi botol acar itu dengan koin. Bahkan di musim panas ketika ayah diberhentikan dari pabrik tekstil dan Ibu terpaksa hanya menyajikan buncis kalengan selama berminggu-minggu, satu keping pun tak pernah di ambil dari botol acar itu. Sebaliknya, sambil memandangku dari seberang meja dan menyiram buncis itu dengan saus agar ada rasanya sedikit, Ayah semakin meneguhkan tekadnya untuk mencarikan jalan keluar bagiku. "Kalau kau sudah tamat kuliah," katanya dengan mata berkilat-kilat, "kau tak perlu makan buncis kecuali jika kau memang mau."

Liburan Natal pertama setelah lahirnya putri kami Jessica, kami habiskan di rumah orangtuaku. Setelah makan malam, Ayah dan Ibu duduk berdampingan di sofa, bergantian memandangku cucu pertama mereka. Jessica menagis lirih. Kemudian susan mengambilnya dari pelukan Ayah.
"Mungkin popoknya basah," kata Susan, lalu dibawanya Jessica ke kamar tidur orangtuaku untuk di ganti popoknya.

Susan kembali ke ruang keluarga denga mata berkaca-kaca. Dia meletakkan Jessica ke pangkuan Ayah, lalu menggandeng tanganku dan tanpa berkata apa-apa mengajakku ke kamar..

"Lihat," katanya lembut, matanya memandang lantai di samping lemari. Aku terkejut. Di lantai, seakan tidak pernah di singkirkan,berdiri botol acar
yang sudah tua itu. Di dalamnya ada beberapa keping koin. Aku mendekati botol itu, merogoh saku celanaku, dan mengeluarkan segenggam koin.
Dengan perasaan haru, kumasukkan koin-koin itu kedalam botol. Aku mengangkat kepala dan melihat Ayah. Dia menggendong Jessica dan
tanpa suara telah masuk ke kamar. Kami berpandangan. Aku tahu, Ayah juga merasakan keharuan yang sama. Kami
tak kuasa berkata-kata.

---->: Sebuah cerita yang luar biasa bukan ? Inilah sebuah cerita yang menunjukkan besarnya cinta seorang ayah ke anaknya agar anaknya memperoleh nasib yang jauh lebih baik dari dirinya. Tetapi dalam prosesnya, Ayah ini tidak saja menunjukkan cintanya pada anaknya tetapi juga menunjukkan sesuatu yang sangat berharga yaitu pelajaran tentang impian, tekad, teladan seorang ayah, disiplin dan pantang menyerah. Saya percaya anaknya belajar semua itu walaupun ayahnya mungkin tidak pernah menjelaskan semua itu karena anak belajar jauh lebih banyak dari
melihat tingkah laku orangtuanya dibanding apa yang dikatakan orangtuanya. Semoga cerita ini menginspirasi kita semua.

Renungan sebuah kehidupan


Sukses itu sederhana,sukses tidak ada hubungan dengan menjadi kaya raya,
sukses itu tidak serumit/serahasia seperti kata Kiyosaki/Tung Desem
Waringin/the secret, sukses itu tidak perlu dikejar,
SUKSES adalah ANDA! karena kesuksesan terbesar ada pada diri Anda sendiri...

Bagaimana Anda tercipta dari pertarungan jutaan sperma untuk membuahi 1 ovum,itu adalah sukses pertama Anda!

Bagaimana Anda bisa lahir dengan anggota tubuh sempurna tanpa cacat, itulah kesuksesan Anda kedua....

Ketika Anda ke sekolah bahkan bisa menikmati studi S1, di saat tiap menit ada 10 siswa drop out karena tidak mampu bayar SPP, itulah sukses Anda ketiga...

Ketika Anda bisa bekerja di perusahaan bilangan segitiga emas, di saat 46 juta orang menjadi pengangguran, itulah kesuksesan Anda keempat...

Ketika Anda masih bisa makan tiga kali sehari, di saat ada 3 juta orang mati kelaparan setiap bulannya itulah kesuksesan Anda yang kelima...

Sukses terjadi setiap hari, Namun Anda tidak pernah menyadarinya. ..

Saya sangat tersentuh ketika menonton film Click! yg dibintangi Adam Sandler, "Family comes first", begitu kata2 terakhir kepada anaknya sebelum dia meninggal...
Saking sibuknya Si Adam Sandler ini mengejar kesuksesan, ia sampai tidak sempat meluangkan waktu untuk anak & istrinya, bahkan tidak sempat menghadiri hari pemakaman ayahnya
sendiri, keluarga nya pun berantakan, istrinya yang cantik menceraikannya, anaknya jadi ngga kenal siapa ayahnya...

Sukses selalu dibiaskan oleh penulis buku laris supaya bukunya bisa terus2an jadi best seller
dengan membuat sukses menjadi hal yg rumitdan sukar didapatkan.. . Sukses tidak melulu soal harta,rumah mewah,mobil sport,jam Rolex,pensiun muda,menjadi pengusaha,punya kolam renang/helikopter, punya istri cantik seperti Donald Trump,&resort mewah di Karibia...

Sukses sejati adalah hidup dengan penuh syukur atas segala rahmat Tuhan, sukses yang sejati adalah menikmati & bersyukur atas setiap detik kehidupan Anda, pada saat Anda gembira, Anda gembira sepenuhnya, sedangkan pada saat Anda sedih, Anda sedih sepenuhnya,
setelah itu Anda sudah harus bersiap lagi menghadapi episode baru lagi.

Sukses sejati adalah hidup benar di jalan Allah, hidup baik, tidak menipu, apalagi scam, saleh & selalu rendah hati, Sukses itu tidak lagi menginginkan kekayaan ketimbang kemiskinan, tidak lagi menginginkan kesembuhan ketimbang sakit, sukses sejati adalah bisa menerima sepenuhnya
kelebihan,keadaan, dan kekurangan Anda apa adanya dengan penuh syukur.


Pernahkah Anda menyadari? Anda sebenarnya tidak membeli suatu barang dengan uang
Uang hanyalah alat tukar, Anda sebenarnya membeli rumah dari waktu Anda.
Ya, Anda mungkin harus kerja siang malam utk bayar KPR selama 15 tahun atau beli mobil/motor kredit selama 3 tahun. Itu semua sebenarnya Anda dapatkan dari membarter waktu Anda, Anda menjual waktu Anda dari pagi hingga malam kepada penawar tertinggi untuk mendapatkan uang supaya bisa beli makanan, pulsa telepon dll...

Aset terbesar Anda bukanlah rumah/mobil Anda, tapi diri Anda sendiri, Itu sebabnya mengapa orang pintar bisa digaji puluhan kali lipat dari orang bodoh....
Semakin berharga diri Anda, semakin mahal orang mau membeli waktu Anda...

Itu sebabnya kenapa harga 2 jam-nya Kiyosaki bicara ngalor ngidul di seminar bisa dibayar 200 juta atau harga 2 jam seminar Pak Tung bisa mencapai 100 juta!!!

Itu sebabnya kenapa Nike berani membayar Tiger Woods &Michael Jordan sebesar 200 juta dollar, hanya untuk memakai produk Nike. Suatu produk bermerk menjadi mahal/berharga bukan karena merk-nya, tapi karena produk tsb dipakai oleh siapa....

Itu sebabnya bola basket bekas dipakai Michael Jordan diperebutkan, bisa terjual 80 juta dollar,
sedangkan bola basket bekas dengan merk sama, bila kita jual harganya justru malah turun...

Hidup ini kok lucu, kita seperti mengejar fatamorgana, bila dilihat dari jauh, mungkin kita melihat air/emas di kejauhan, namun ketika kita kejar dng segenap tenaga kita & akhirnya kita sampai,
yang kita lihat yah cuman pantulan sinar matahari/corn flakes saja oh...ternyata. ..

Lucu bila setelah Anda membaca tulisan di atas. Namun Anda masih mengejar fatamorgana tsb,
ketimbang menghabiskan waktu Anda yg sangat berharga bersama dengan orangtua yg begitu mencintai Anda, memeluk hangat istri/kekasih Anda, mengatakan "I love you" kepada org2 yang anda cintai: orang tua, istri, anak, sahabat2 Anda. Lakukanlah ini selagi Anda masih punya waktu, selagi Anda masih sempat, Anda tidak pernah tahu kapan Anda akan meninggal, mungkin besok pagi, mungkin nanti malam,

LIFE
is so SHORT.

Luangkan lebih banyak waktu untuk melakukan hobi Anda, entah itu bermain bola, memancing,
menonton bioskop, minum kopi, makan makanan favorit Anda,berkebun, bermain catur, atau berkaraoke.. .

Enjoy
Ur Life, LIFE is so SHORT my dear friend....


start: 0000-00-00
end: 0000-00-00

Random Post

Widget edited by Nauraku

Arsip Komentar

Free Image Hosting


 

Top Post

SUARA MERDEKA CYBERNEWS

detikInet