Pertanyaan: Berapa gaji yg Anda harapkan untuk posisi ini?
“Mohon maaf, Pak. Karena saya masih belum ada gambaran yg jelas terkait bagaimana posisi ini, maka sebenarnya cukup susah bagi saya untuk menyebutkan angka. Saya berharap Bapak berkenan untuk terlebih dahulu memberi saya gambaran dari posisi ini, dan juga rentang gaji yg sudah ditetapkan di perusahaan. Berdasarkan pengalaman saya, nama jabatan yg sama atau identik di perusahaan satu dan yg lain sebenarnya tidaklah benar2 mengartikan kesamaan. Sehingga untuk bisa menyebut angka, saya rasa saya perlu tahu terlebih dahulu bagaimana deskripsi tanggung jawab & pekerjaan dari posisi ini.”
Nah, jika Anda sudah sampaikan yg di atas tapi si pewawancara teruus aja ngejar, dan lalu memaksa Anda utk menyebut angka, padahal Anda belum sempat menjual kompetensi diri Anda. Yaa…[sigh]… sudah lah, sebut aja angka berapa gitu (do your research, please). Ini supaya si pewancara ndak malah menganggap Anda ini merepotkan dan kurang komunikatif.
“Dengan lingkup tanggung jawab yg hendak saya emban, saya pikir saya layak untuk dihargai dengan standar gaji tertinggi yg masih bisa diterima oleh sebagian besar perusahaan, yakni dalam kisaran ___ hingga ___ juta rupiah.”
Pertanyaan: Berapa gaji Anda sekarang? Bagaimana riwayat gaji Anda?
“Saya bisa pahami bila Bapak ingin tahu tentang informasi tsb, dan tentu saja, saya amat tidak keberatan untuk menyampaikannya. Namun rasanya akan lebih nyaman bagi saya bila Bapak berkenan untuk memberi saya kesempatan utk terlebih dahulu menjelaskan bagaimana tanggungjawab dari posisi saya sekarang, dan setelah itu menanyakan kpd Bapak terkait bagaimana bentuk tanggungjawab dari posisi yg saya tuju di sini. Hal ini saya pikir bisa membantu untuk melihat apakah kedua posisi tersebut benar2 bisa dibandingkan dari segi salary dan benefit.”
Berikut ini adalah opsi respon ketika Anda sudah tidak bisa mengelak dari penyebutan angka.
Opsi respon 1:“Perusahaan saya yg sekarang menggaji saya ___ rupiah, yg masuk pada rentang atas tertinggi di perusahaan, yg mana ini menunjukkan tingkat kesuksesan yg telah saya raih di sana.”
Opsi respon 2:“Meskipun gaji saya sekarang __ rupiah, yg mana itu lebih rendah ketimbang kebanyakan perusahaan biasa bayar untuk pekerjaan yg sama. Namun itu sebenarnya bukanlah merefleksikan kompetensi dan value saya. Itu sebenarnya adl karena perusahaan saya merupakan startup company / perusahaan baru. Sehingga standar gajinya memang masih rendah. Namun tetap saya masih mendapatkan kompensasi berupa bonus tahunan dan bagi hasil.”
Opsi respon 3:“Base salary saya sekarang ___ rupiah, namun dengan uang lembur, uang makan, uang transportasi, tunjangan kesehatan, ansuransi dan bonus akhir tahun, maka benefit yg saya peroleh total sesungguhnya mencapai ___ rupiah.”
Nah, sekarang skenario kedua. Di sini kita asumsikan Anda telah berhasil lolos dari proses interview dan mulai masuk pada negosiasi gaji. Ini adalah kondisi paling ideal yg bisa Anda alami: pemberi kerja telah miliki gambaran terkait nilai kompetensi Anda, sementara Anda juga sudah ada gambaran apa yg diharapkan dari diri Anda bila bekerja nanti..
Pertanyaan: Bila melihat pengalaman profesional dan kepribadian Anda, sepertinya Anda adalah orang yg tepat utk posisi ini dan juga untuk perusahaan ini; yg kami kemudian ingin ketahui adalah apakah kami bisa memenuhi ekspektasi salary yg Anda harapkan. So, berapa kiranya salary requirement yg Anda harap terima untuk posisi ini?
Nah, di sini Anda gunakan strategi yg sama spt skenario sebelumnya; oper lagi bolanya ke si pewawancara. Anda tanya balik, untuk beri Anda informasi tambahan sebagai dasar untuk memberikan respon. Bila pertanyaan pembuka datang melalui telepon, surat, atau email, maka sebaiknya Anda membuat janji khusus untuk membicarakan urusan penting ini. Kenapa? Karena dg bertemu tatap muka, Anda akan lebih bisa memperhatikan isyarat2 non verbal dan menggunakannya sebagai dasar untuk memberikan respon.
Dan ketika sudah bertemu;“Saya lebih suka untuk mendengar terlebih dahulu penawaran dari Bapak berdasarkan penilaian atas kapabilitas dan pengalaman saya, dan lalu disesuaikan dengan rentang tertinggi dari posisi ini di perusahaan.”
Pertanyaan: Berapakah gaji Anda sekarang, dan berapa persentase kenaikan yg Anda harapkan?
Ingat, jangan bohong lho tentang berapa gaji Anda sekarang. Employer amat bisa jadi punya akses untuk memverifikasi informasi yg Anda berikan. Jujur aja, ndak papa. Yg penting Anda juga hitung segala bentuk benefit yg Anda peroleh.
“Gaji tahunan saya sekarang, termasuk bonus dan benefit, adalah ____ rupiah, dan saya bersedia untuk mendapatkan kenaikan sebesar 15 persen tiap tahunnya.”
Jangan lupa, model kenaikan bentuk prosentase semisal 15 persen ini biasanya berlaku untuk pergerakan karir yg lateral. Artinya, bila kasusnya adalah promosi jabatan, apalagi yg meliputi relokasi, maka hitungannya tentu akan berbeda.
Bagaimana bila Anda mendapat tawaran yg kurang memuaskan?
“Saya merasa bersemangat tentang pekerjaan dan peluang profesional yg ada. Namun terus terang saya kurang merasa puas dg tawaran yg Bapak berikan. Saat ini penghasilan saya ____ rupiah, yg meliputi ____, ____, ____, dan ____. Saya kira saya akan lebih cocok dengan kenaikan sebesar ___ persen dari salary saya sekarang.”
Lantas, batasnya sampai di mana?
Salah satu strategi terpenting dalam negosiasi gaji adalah tahu kapan saatnya berhenti. Ingat, tujuan Anda adl -mestinya- untuk mendapatkan pekerjaannya, bukan untuk memenangkan beberapa ratus ribu rupiah. Gunakan common sense Anda untuk menentukan kapan waktunya berhenti, berdasarkan riset pendahuluan dan interaksi dg employer.
Bila Anda sudah mengkompromikan pengharapan Anda sebaik yg Anda bisa, sementara employer sudah jelas2 ndak bisa lagi untuk menawarkan lebih, maka berarti sudah waktunya untuk berkata “terima kasih”, terima tawarannya, dan ambil pekerjaannya. Ingat lho, Anda akan bekerja dg mereka, dan mereka tentu ndak akan lupa bagaimana sikap Anda dalam tes wawancara dan penawaran gaji.
Jikapun Anda memang bermaksud menolak tawaran mereka, tentu itu adalah pilihan Anda, jika memang Anda merasa masih bisa meraih yg lebih baik di tempat lain. Toh ini bukan negosiasi satu arah; Sama seperti Anda yg sedang diwawancara, Anda sebenarnya juga sedang mewawancara perusahaan tempat Anda melamar.
Sumber : Akhmadguntar.com
Tips Negosiasi Gaji Saat Wawancara Kerja
31 Oktober 2008
Diposting oleh Budi Cahyono di 14.47 0 komentar
Label: Tips
Zona 80? Masih Ada..
28 Oktober 2008
Satu lagi acara pelepas rindu orang-orang tahun 80-an, dan menjadi salah satu acara favorit saya di malam Senin jam 10-11 malam di MetroTV, selain melalui komunitas tahun 80-an, atau mendengarkan lagu-lagu dari CD tahun 80-an.
Pada awalnya acara ini dipandu oleh Windy Wulandari dan Krisna (Mantan Pelawak dan Penyiar Radio), kemudian Krisna diganti oleh Joe Project Pop. Kemudian muncul Ida Ari Murti (Mantan Penyiar Radio Prambors) sebagai ganti Windy. Tidak tahu kenapa sekarang Joe diganti oleh Sys NS. Mungkin saja, banyak masukan agar acara ini lebih bernuansa 80an, makanya host-pun dicari yang lebih cocok dan memahami betul hal-hal yang terkait dengan "suasana" 80an. Hampir setiap episode saya tidak pernah melewatkan acara ini, bahkan siaran ulangnya yang ditayangkan setiap hari Sabtu jam 3 sore juga masih ditonton ulang. Bahkan karena saking cintanya dengan hal-hal yang berbau 80an, saya mencoba mengambil klip-klip video jaman dulu dan saya buatkan blog tersendiri di http://jadulsekali.blogspot.com, at least saya punya koleksi sendiri yang bisa saya download dan disimpan dalam format VCD.
Apakah acara ini dapat melepas rindu untuk orang-orang tahun 80-an?. Mungkin saja, tetapi yang jelas, acara ini memang cocok dengan segmen Metro TV yang rata-rata para pemerhati berita dan informasi terkini. Acara pelepas rindu seperti ini juga pernah ada di Indosiar dengan nama "Tembang Kenangan", bedanya, Indosiar lebih terfokus hanya pada lagu-lagu memory atau oldies, yang bukan hanya 80-an tetapi juga lagu-lagu dari genre 60-an. Sedangkan porsi waktu diacara "Zona 80" terbagi seimbang antara lagu-lagu hits 80-an dan informasi hal-hal yang pernah populer di tahun 80-an. Semoga Rumah Produksi yang membuat acara ini tidak kehabisan materi 80-annya, karena kalau mau di explore, era 80-an itu sangat luas.
Kan 80-an bukan hanya milik orang-orang Jakarta? Ini tantangan bagi produser acara tersebut, jika sempit wawasan dan pandangan tentang era 80-an, maka dalam 10 episode saja acara ini akan selesai. Tapi salut deh dengan acara Zona 80.
Diposting oleh Budi Cahyono di 17.20 0 komentar
Label: Serba Jadul
Saya Mau Berubah
Dikisahkan, di sebuah seminar motivasi, setelah mendengar banyak
kiat-kiat dan pelajaran di sana, saatnya para peserta pulang dengan
membawa kesan dan semangat yang membara untuk dipraktekkan di
kehidupan mereka lebih lanjut. Di antara mereka, beberapa orang
tampak mengalami kemajuan yang berarti. Mereka yang merasakan
manfaat dan sangat terbantu setelah mengikuti seminar tersebut,
memberitahu teman dan saudara-saudaranya bahwa seminar yang
diikutinya sangat bagus dan luar biasa. Dia mulai melakukan anjuran
yang diajarkan dan mengalami perubahan cara pandang dan
kebiasaannya. Dikesehariaannya, dia berusaha terus menyemangati diri
sendiri, aktif mengikuti kegiatan yang positif, mengarahkan seluruh
perhatiannya pada usaha yang dijalankan, dan hasilnya.... perubahan
yang luar biasa dikehidupannya! Mengalami kemajuan dan bersyukur!
Ada kelompok yang lain. Setelah mengikuti seminar, mereka juga
tampak bersemangat, bersiap-siap untuk mengadakan perubahan, membuat
rencana sedetil mungkin. Sayangnya, setelah beberapa saat, rencana
yang dibuat tetaplah rencana. Blok mental karena kebiasaan yang
dijalani selama ini yakni malas, menunda, tidak bisa menerima
penolakan, cepat putus asa saat mengalami benturan, serta cara
pandangnya yang negatif terhadap sekelilingnya menyebabkan dia
kembali ke pola lama dan mulai menyalahkan keadaan disekelilingnya
yang dituduh tidak mendukung dia.
Akhirnya, saat ditanya, Anda pernah mengikuti seminar
motivasi? "Oya. Saya pernah mengikutinya, seminar yang bagus,
pesertanya banyak dan pembicaranya hebat tetapi apa yang diajarkan
tidaklah mudah untuk dijalankan. Karena sukseskan milik orang-orang
tertentu, dan sayangnya saya bukanlah orang itu."
Kelompok yang lain lagi. Setelah mengikuti seminar, dia pun mulai
mencoba membuat perubahan. Sayangnya, upayanya tidak terlalu kuat
sehingga saat orang-orang disekililingnya tidak menyukai perubahan
yang dicobanya, dia pun merasa dijauhi dan tidak diterima
dilingkungannya. Akhirnya, sudah bisa ditebakkan?
Pembaca yang budiman,
Seminar sehebat apapun, teknik secanggih apapun, rumus teori seampuh
apapun, selamanya tidak akan mampu merubah manusia jika manusia itu
sendiri tidak mau merubah dirinya sendiri!
Bagi saya kehidupan adalah ruang kuliah atau tempat belajar tanpa
batas, bagi pembelajar sejati setiap orang bisa menjadi guru bagi
dirinya sendiri, bagi pembelajar tulen cepat sekali menyerap apa
yang terjadi disekelilingnya dan dengan cerdas mampu mencerna
sebagai bahan belajar untuk kemajuan karier dan hidupnya.
Jadi akhirnya semua kembali pada diri sendiri, bagaimana kita
mengelola pikiran dan sikap mantal dalam menghadapi perubahan,
sekaligus secara tegas mau berubah hingga mampu mengaktualisasikan
diri sampai ke puncak kesuksesan.
Oleh Andrie Wongso
Diposting oleh Budi Cahyono di 17.10 0 komentar
Label: Motivasi
Perenang tanpa 1 Tangan dan 2 Kaki?
25 Oktober 2008
Pernahkah kita merenung, sebagai manusia yang diberikan kelengkapan indra oleh Tuhan. Atau sekedar bersyukur bahwa kita adalah makhluk yang diberikan kenikmatan yang tiada tara? Seringkali kita hanya mengeluh dan berpikir bahwa kita adalah Makhluk yang Paling Menderita di dunia ini.
Bila Anda melihat gambar di bawah, barangkali Anda baru bisa berpikir bahwa Anda adalah manusia yang paling beruntung di dunia ini. Namun Tuhan memang maha Adil, bahwa setiap ada kekurangan akan diberikan kelebihan. Seperti pada seorang gambar Gadis di bawah, yang hanya memiliki 1 tangan dan tanpa 2 kaki. Lihatlah betapa pintarnya dia bermain di atas air. Kita sebagai makhluk normal dan memiliki tangan dan kaki lengkap, belum tentu memiliki semangat yang sama dengan gadis ini. ?
Diposting oleh Budi Cahyono di 13.54 1 komentar
Label: Motivasi
Motivasi Kura-Kura & Kancil
22 Oktober 2008
Kita semua pastilah tahu gajah liar. Tapi tahukah, ... bahwa dalam kondisi liar diamampu berjalan lebih dari 40 km per hari? Ia juga mampu mencari makan dalam jumlah yang berlimpah. Memiliki kekuatan merobohkan pohon, merusak satu kampung dan memiliki kekuatan lain.
Anda tahu bagaimana cara menjinakkan gajah liar itu? Pertama, tembak gajah itu dengan obat bius. Kedua, ikat gajah itu dengan rantai dan ikatkan di pohon yang besar. Setelah siuman gajah akan lari, tapi karena kakinya diikat dengan rantai, gajah itu pasti akan terjatuh. Setelah terjatuh dia bangun lagi, lari dan jatuh lagi.
Begitu terus berulang-ulang . Setelah gajah lelah datanglah pawang gajah untuk
memberinya makan. Ketika gajah memiliki tenaga baru, dia berusaha lari lagi...
dan terjatuh lagi. Lalu datang pawang lagi, memberi makan. Kejadian seperti
itu terus berulang sampai kira-kira selama 2 pekan.
Di pekan ke-3 si pawang akan mengganti rantai yg mengikat kaki gajah dengan
tali plastik. Akankah gajah mencoba berotak lagi ? Ternyata tidak. Mengapa ?
Dia takut terjatuh lagi. Dia sudah punya pengalaman berkali-kali di dua pekan sebelumnya; kalau dia berlari pasti terjatuh. Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa kemampuan gajah berkurang dan dibatasi dengan pikirannya sendiri.
Bahkan sampai mati nanti, kehidupan gajah dibatasi dengan pikirannya sendiri. Bila sudah begini, dia tidak mau lagi berjalan lebih dari 40 km. Dia tidak mau lagi mencari makanan sendiri, "Toh nanti ada yang mengantar makanan," pikir si gajah. Sesungguhnya pada dalam diri manusia pun banyak " rantai gajah ". "Tak mungkin saya berhasil, saya kan bukan sarjana "; enggak mungkin saya sukses, bapak dan kakek buyut saya kan miskin, garis keturunan saya adalah garis kere."; enggak mungkin saya berwira usaha, darah saya kan dari jawa, cocoknya orang bilang jadi pegawai negeri."
Ungkapan-ungkapan diri seperti itulah yg saya katakan sebagai "rantai gajah" dalam diri kita."Rantai gajah" juga bisa mewujud untuk membatasi pikiran ketika mendapati kondisi tubuh yang kurang sempurna, tingkat pendidikan rendah, kemiskinan, usia serta lain sebagainya. Ini tentu akan menghambat prestasi dan kemampuan kita yang sesungguhnya. Kemampuan optimal kita pun tak pernah tercermin dalam aktivitas sehari-hari.
Bila kita ingin memunculkan potensi diri kita yang sesungguhnya, kita harus
"take action" untuk membuang "rantai gajah" dalam pikiran kita. Lihatlah Ucok Baba yang bertubuh mungil, atau Tukul yang sosoknya oleh dirinya sendiri diakui sebagai sosok wong ndeso, mampu menjadi presenter di televisi. Kita tentu juga mengenal Helen Keler. Ia buta, tuli dan "gagu", tapi dia mampu lulus dari Harvard University. Kita juga pasti kenal Hee Ah
Lee, seorang yang harnya memilki 4 jari; 2 di kanan, 2 di kiri, namun dia menjadi pianis hebat dunia dan sudah menggelar konser di berbagai negara. Pendidikan juga tak boleh menjadi "rantai gajah". Juragan Bill Gates tidak menyelesaikan pendidikan sarjananya, namun mampu menjadi "raja diraja" komputer dan orang terkaya di dunia saat ini. Kemiskinan pun tidak boleh menjadi "rantai gajah". Mantan Meneg BUMN, Sugiharto pernah menjadi seorang pengasong, tukang parkir, dan kuli pelabuhan. Kemiskinan juga melilit masa lalu kehidupan Sylvester Stallone, yang kini menjadi bintang Hollywood papan atas.
Maka marilah sekarang juga membuang "rantai gajah" yang masih melekat dalam pikiran kita agar kita mampu menembus berbagai keterbatasan.
Dikutip dari buku Menyemai Impian Meraih Sukses Mulia, Jamil Azzaini.
Diposting oleh Budi Cahyono di 20.49 0 komentar
Label: Motivasi
LET' S SAVE OUR NATION, START FROM YOUR SELF!!!!
18 Oktober 2008
Ada langkah lain yang perlu kita lakukan untuk menyelamatkan bangsa kita :
1. yang mempunyai deposito bertahanlah dengan deposito anda. Jangan ambil uang anda dari bank. Jika anda ikut ikutan mencairkan dana anda maka akan terjadi bank rush, dan krisis keuangan akan semakin parah.
2. yang memiliki saham dan turunannya, jangan menjual saham dan derivasinya. Jika anda ikut ikutan menjual saham dan turunannya, maka
harga saham akan semakin ambruk, dan krisis akan sungguh terjadi semakin parah
3. jangan ikut ikutan memborong dolar. Jika anda ikut ikutan memborong dolar, maka harga dolar akan semakin tinggi dan rupiah semakin terpuruk. Harga barang impor akan semakin mahal, dan inflasi dalam negeri akan semakin menggila.
4. jangan panik. Jika anda tidak panik, maka krisis akan cepat berlalu. Perekonomian akan cepat pulih. Harga saham akan cepat rebound. Dolar akan cepat menyesuaikan diri pada kurs yang rasional. Cadangan devisa kita cukup kuat. Jika anda panik dan ikut ikutan menarik deposito, menjual saham dan memborong dolar, maka anda ikut memberikan kontribusi pada semakin dalamnya krisis di Indonesia. Tetapi tentu ini merupakan pilihan bebas. Tidak ada yang dapat melarang anda. Hati nurani yang bicara. Pilihan yang sulit bagi yang berduit tetapi silahkan memilih.
Krisis keuangan global kian menebar ancaman menjadi krisis ekonomi global yang tidak main-main, bursa saham guncang dan nilai tukar Rupiah semakin melemah, ini semua menjadi indicator bahwa akan ada bencana baru yang siap menerkam.
Para kaum Kapitalis yang ingin meraup keuntungan dengan cara cepat dan menjadi SERAKAH akhirnya menjadi sumber dari segala krisis yang kita belum tau kapan akan berakhir.
Pertanyaannya adalah apa yang bisa kita lakukan untuk ikut membantu agar krisis ini tidak menghancurkan sendi-sendi perekonomian Bangsa ini?
Tentu kita tidak ingin ini menjadi periode 10 Tahunan (1998 -2008), mimpi kelam krisis ekonomi 10 tahun lewat tentu tidak ingin kita munculkan kembali, tapi jika Anda tidak peduli maka bisa saja hal ini akan terjadi!!!!
Dan jika itu terjadi maka Bangsa ini akan semakin terpuruk, akan muncul PHK besar-besaran, sector riil yang tidak bergerak, system perbankan yang sudah tidak dipercaya lagi dan akhirnya kita kembali ke NOL lagi.
Jika Anda masih mencintai Bangsa ini maka ada banyak hal yang bisa Anda lakukan, paling tidak MULAILAH DARI DIRI ANDA SENDIRI..!! , contoh kecil sbb :
Jika Anda seorang awam sebagaimana saya, maka yang bisa kita lakukan adalah :
Gunakanlah PRODUKSI DALAM NEGERI dalam semua aktivitas hidupmu, dengan langkah ini akan menyelamtkan Sektor Riil, usaha-usaha kecil akan berkembang, dan akhirnya kita bisa berdiri tegak dan mengatakan KITA BISA HIDUP DARI NEGERI KITA SENDIRI.
Langkah kecil lain jangan sok mengkonsumsi produk makanan luar negeri, jika anda senang makan Durian tidak perlu durian Bangkok Thailand cukup durian local toh tidak kalah rasanya, jika senang makan Jagung? Tidak perlulah Jagung Thailand cukup jagung local, tidak perlu makan-makan di outlet2 dengan brand luar negeri, toh ayam kampung kita tidak kalah nikmatnya, hal kecil ini kadang tidak kita sadari tapi ketahuilah EFEK nya sangat luarbiasa, anda bisa bayangkan jika semua anak bangsa ini berfikiran sama, jika anda konversikan dengan modal yang beputar maka Anda akan kaget dan heran akan IMPACT yang sangat luar biasa, yakin dan percayalah dengan cara kecil ini Krisis ini tidak akan terjadi DISINI di BUMI INDONESIA.
Gunakan angkutan Massal jika itu anda bisa lakukan, itu akan membantu untuk mengurangi konsumsi energi yang luar biasa yang sebetulnya tidak perlu, disamping mengurangi polusi, jangan lupa disamping krisis keuangan yang berpotensi menjadi krisis Ekonomi kita juga dihadapkan dengan krisis Energy..!! kenyamanan mungkin belum kita pikirkan sekarang, percayalah bahwa aroma sesaknya penumpang di Angkot dan bus-bus itu masih menimbulkan secercah harapan bahwa sector riil kita masih bergerak.
Berbelanjalah di pasar-pasar tradisional, berdayakan warung-warung kaki lima, percaya atau tidak Ekonomi Kerakyatan terbukti mampu menyelamatkan perekonomian kita.
Jika Anda seorang pelaku bisnis maka tolong jangan hanya memikirkan untuk meraup keuntungan pribadi semata-mata hanya dengan memikirkan Import barang-barang murah yang hanya akan menghancurkan produk dalam negeri, jangan lari dari tanggung jawab dengan membawa lari modal ke luar negeri, ingat menjaga, mengusahakan agar Capital Inflow akan lebih bijkasana dan akan sangat membantu Negeri ini, jangan biarkan capital outflow terjadi itu sama dengan menghancurkan perekonomian Rakyat LET' S SAVE OUR NATION, START FROM YOUR SELF!!!!
Lakukan hal sederhana ini maka Anda akan lihat akibat penyelamatan yang luar biasa.
Dengan meneruskan pesan ini ke relasi dan sahabat Anda, berarti Anda sudah ikut mengingatkan Saudara Sebangsa Kita untuk Ikut PEDULI menyelamatkan Bangsa ini.
Diposting oleh Budi Cahyono di 09.09 0 komentar
Label: Tips
5 Rules to be Happy
Lima peraturan sederhana untuk hidup bahagia.
Remember the five simple rules to be happy:
Ingatlah lima peraturan sederhana ini untuk hidup bahagia.
1. Free your heart from hated.
Bebaskan dirimu dari kebencian
2. Free your mind from worries.
Bebaskan pikiranmu dari kesusahan.
3. Live simply.
Hiduplah secara sederhana.
4. Give more.
Berilah lebih.
5. Expect less.
Kurangilah harapan.
No one can go back and make a brand new start.
Tiada seorangpun yang bisa kembali dan mulai baru dari awal.
Anyone can start from now and make a brand new ending.
Setiap orang dapat mulai saat ini dan melakukan akhir yang baru.
God didn't promise days without pain,
laughter without sorrow,
sun without rain,
but He did promise strength for the day,
comfort for the tears,
and light for the way.
Tuhan tidak menjanjikan hari2 tanpa sakit,
tertawa tanpa kesedihan,
matahari tanpa hujan,
tetapi Dia menjanjikan kekuatan untuk hari itu,
kebahagiaan untuk air mata,
dan terang dalam perjalanan.
Disappointments are like road humps,
they slow you down a bit
but you enjoy the smooth road afterwards.
Kekecewaan bagai "polisi tidur",
ini akan memperlambatmu sedikit
tetapi kau selanjutnya akan menikmati jalan rata.
Don't stay on the humps too long. Move on!
Jangan tinggal terlalu lama saat ada "polisi tidur". Berjalanlah terus !
When you feel down because you didn't get what you want,
just sit tight and be happy,
because God is thinking of something better to give you.
Ketika kau kecewa karena tidak memperoleh apa yang kaukehendaki, terimalah dan bergembiralah, karena Tuhan sedang memikirkan sesuatu yang lebih baik untuk dirimu.
When something happens to you, good or bad, consider what it
means .... Saat terjadi sesuatu padamu, baik atau buruk,
pertimbangkanlah artinya ....
There's a purpose to life's events,
to teach you how to laugh more or not
to cry too hard.
Ada suatu maksud untuk setiap kejadian dalam kehidupan,
mengajarmu bagaimana lebih seringkali tertawa atau tidak terlalu
keras menangis.
You can't make someone love you,
all you can do is be someone who can be loved,
the rest is up to the person to realise your worth.
Kau tidak dapat memaksa seseorang mencintaimu,
apa yang dapat kau perbuat hanyalah membiarkan dirimu untuk
dicintai, selebihnya ada pada orang itu untuk menilai dirimu.
The measure of love is when you love without measure.
Ukuran cinta adalah saat kau mencintai tanpa batas.
In life there are very rare chances
that you'll meet the person you love and loves you in return.
Dalam kehidupan jarang akan kautemui seseorang
yang kaucintai dan orang itu mencintaimu juga.
So once you have it don't ever let go,
the chance might never come your way again.
Jadi sekali kau memperoleh cinta jangan lepaskan,
ada kemungkinan cinta itu tidak datang kembali.
It's better to lose your pride to the one you love,
than to lose the one you love because of pride.
Lebih baik kehilangan harga dirimu kepada orang yang mencintaimu
daripada kehilangan orang yang kaucintai karena harga dirimu.
We spend too much time looking for the right person to love or
finding fault with those we already love,
when instead we should be perfecting the love we give.
Kita terlalu mem-buang2 waktu untuk men-cari2 orang yang sesuai
untuk dicintai atau melihat kesalahan2 pada orang yang telah
kita cintai, dari pada malah seharusnya kita menyempurnakan
cinta yang kita berikan.
When you truly care for someone,
you don't look for faults,
you don't look for answers,
you don't look for mistakes.
Jika kau sungguh2 peduli pada seseorang,
janganlah kau men-cari2kekurangan2nya ,
kau jangan men-cari2 alasan,
kau jangan men-cari2 kesalahan2nya.
Instead,
you fight the mistakes,
you accept the faults,
and you overlook the excuses.
Malahan,
kau atasi kesalahan2 itu,
kau terima kekurangan2 itu
dan jangan kau hiraukan alasan2 itu.
Never abandon an old friend
you will never find one who can take his place
Jangan pernah meninggalkan rekan lama.
Kau tidak akan pernah men-dapat penggantinya.
Friendship is like wine, it gets better as it grows older.
Persahabatan adalah bagai anggur, tambah lama akan tambah baik
Diposting oleh Budi Cahyono di 08.34 0 komentar
Label: Tips
Hari Jadi Kota Purworejo ke 1107
10 Oktober 2008
Inilah oleh-oleh lebaran kemarin, di saat Kota Purworejo (Kota Tercinta) memperingati Hari jadinya yang ke 1107. Sangat meriah dan sangat antusias, di mana semua masyarakat Purworejo berbondong-bondong datang di depan Pelataran Kabupaten Purworejo (05/10).
“Oleh karena itu, di samping kita bersyukur kepada Allah SWT, dalam Peringatan Hari Jadi Purworejo ke-1107 Tahun 2008 ini, saya mengajak masyarakat Purworejo untuk berupaya mampu mewarisi sifat-sifat jatidiri leluhur kita seperti : punya toleransi tinggi, rajin beribadah, suka gotong royong, suka prihatin dan bekerja keras, mempunyai rasa sosial yang tinggi, mempunyai kesetiaan yang tinggi, serta berjiwa perwira,”harapnya.
Hal ini penting, karena menurutnya saat ini kita sedang mengalami krisis moral, dimana salah satu indikatornya adalah ditonjolkannya kepentingan pribadi atau golongan di atas kepentingan umum. Sehingga bila sifat-sifat luhur itu bisa diwarisi dan kecenderungan mengutamakan kepentingan pribadi atau golongan bisa dihindari, maka visi menuju masyarakat Purworejo yang lebih sejahtera, dengan meningkatkan kemandirian serta daya saing melalui penyelenggaraan pembangunan daerah yang aspiratif, dengan dukungan birokrasi profesional, dan bersih dari korupsi serta peran-serta aktif sektor swasta dan masyarakat, dapat terwujud. Bupati mengakui, bahwa sampai saat ini masih ada pendapat pro dan kontra mengenai Hari Jadi Kabupaten Purworejo.
Berbagai pendapat yang muncul itu merupakan hal yang wajar dan patut dihormati, sebagai bagian dari dinamika demokrasi. Namun yang perlu digarisbawahi adalah penetapan tersebut sudah memiliki dasar hukum yakni Peraturan Daerah Nomor 9/DPRD/1994 tentang Penetapan Hari Jadi Kabupaten Purworejo. “Oleh karena itu, alangkah bijaksananya apabila selama kita masih memakai dasar hukum tersebut, maka sudah semestinya kita amankan dengan sebaik-baiknya,” katanya.
Namun demikian, tentunya hal itu bukanlah harga mati yang tidak bisa direvisi atau disempurnakan. Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan fakta atau argumen baru yang lebih tepat, maka tetap terbuka kemungkinan adanya perubahan. Dan apabila nanti dikeluarkan perda baru yang berbeda dengan perda yang sekarang, tentunya perda itulah yang nantinya harus kita amankan dan dijadikan pedoman.
Sumber : Humas - Bikom
Dirgahayu Kota Tercinta Purworejoku......
Diposting oleh Budi Cahyono di 08.17 0 komentar
Label: Seputar Purworejo
Sisi Gelap Perlu Diwaspadai!!
"Beware of you dark side" (Yoda Master, Star Wars)
Setiap orang mempunyai suatu sisi gelap. Itulah yang sering
dikatakan orang. Bahkan, seorang humoris dan penulis terkenal
Amerika, Mark Twain, sampai-sampai mengatakan, "Everyone is a moon
and has a dark side he never shown to anybody" (Setiap orang adalah
seperti bulan, mempunyai sisi gelap yang tidak pernah ia tunjukkan
kepada orang lain).
Tampaknya, apa yang dikatakan Mark Twain sangatlah benar. Bahkan,
lebih dari sekadar perlu disadari, sisi gelap ini sangatlah perlu
diwaspadai. Masalahnya, dalam kondisi tak terkendali, bagian inilah
yang serin merampas kegemilangan dan kesuksesan yang dirintis susah
payah bertahun-tahun.
Kita ambil contoh saja, mulai dari seorang atlet, artis, politikus
hingga seorang pemuka agama yang punya repu-tasi begitu tersohor,
akhirnya dirusakkan oleh sisi gelapnya sendiri. Biasanya masyarakat
umum mulai menghujat dan menjauhi mereka, tatkala sisi gelap ini
terungkap. Dan, sampai kapan pun sisi gelap ini akan terus menjadi
misteri yang menarik untuk diungkap.
Bicara soal sisi gelap ini memang menarik. Masih ingatkah Anda
dengan kisah legendaris terkenal yang berjudul Dr Jekyll dan Mr Hyde
karya sastrawan Inggris terkemuka, Robert Louis Stevenson?
Dalam kisah ini diceritakan soal seorang dokter terkemuka yang
mempunyai dua sisi kepribadian. Pada suatu saat, dia adalah seorang
dokter yang menolong dan membantu orang, menyelamatkan nyawa orang.
Namun, setelah meminum ramuan tertentu, dia pun berubah menjadi
seorang malaikat maut pencabut nyawa yang berbahaya.
Masih mempunyai hubungan dengan kisah ini, adalah film box office
beberapa tahun lalu yakni Star Wars. Dalam salah satu kisahnya yakni
serial Return of The Sith, diceritakan soal bagaimana seorang Jedi
yang hidupnya terhormat bernama Anakin Skywalkers yang kemudian
berubah menjadi pria yang ganas dan berbahaya.
Dua sisi
Kedua tokoh ini pada dasarnya mengingatkan kita soal dua sisi dalam
kehidupan kita. Itulah sebabnya salah satu psikolog terkenal, Carl
Gustav Jung, menyebutkan bahwa dalam diri setiap orang terdapat
bagian yang disebutnya dengan shadow (bayangan).
Shadow ini berisi pribadi sisi gelap yang merupakan kumpulan
insting, naluri, dan dorong-dorongan negatif dalam kehidupan kita.
Bagaimana nyatanya shadow ini bersemayam pada diri setiap orang,
perhatikanlah kedua kisah nyata ini.
Pertama, ada seorang ulama yang setiap hari berbicara soal agama dan
memberikan kuliah soal moralitas. Akhirnya, begitu banyak orang
mengaguminya karena sering tampil di depan publik dengan retorikanya
yang begitu menggugah dan meyakinkan, khususnya jika dia mulai
bicara soal moralitas.
Pengikutnya bahkan berkembang dan fans-nya banyak. Namun, tanpa ada
yang tahu, si ulama ini ternyata banyak membohongi pengikutnya
dengan mengutip uang dari mereka-mereka yang dengan tulus
mendermakan uang untuk membantu proyek sosialnya. Akhirnya,
kebohongan ini pun terkuak. Saat ketahuan, ternyata sudah bermiliar
rupiah dikutip oleh ulama ini dari pengikutnya. Dia pun akhirnya
dikucilkan.
Kisah kedua menyangkut seorang direktur sebuah perusahaan yang
kehidupannya membingungkan bagi orang-orang di sekitarnya. Di depan
publik, si direktur yang juga banyak berbicara di forum-forum
nasional ini banyak berbicara tentang manajemen yang jujur dan penuh
integritas.
Dia pun mengajari orang soal bekerja sebagai ibadah dan menasihati
orang soal keagamaan. Namun, di sisi lain, orang-orang sekitarnya
mengetahui bahwa dirinya sangat manipulatif bahkan biasa
menghalalkan berbagai cara untuk mencapai tujuan.
Nah pembaca, kedua kisah ini menggambarkan contoh bagaimana sisi
gelap bekerja pada diri setiap orang, tidak peduli betapa terhormat
dan bagaimanapun situasinya. Kenyataannya ini yang terkadang jarang
disadari dan bahkan kadang sulit ditoleransi oleh orang-orang, saat
sisi gelap ini muncul ataupun terungkap.
Bagaimana menyikapi sisi gelap pada diri kita dan orang lain? Hal
terpenting, seperti diungkap oleh psikolog yang berbicara soal sisi
gelap ini, yakni Carl Jung adalah kesadaran dan penerimaan bahwa
setiap orang memiliki shadow-nya sendiri-sendiri.
Inilah bagian sisi yang oleh agama dan ajaran religius kita
kerapkali disebut juga sebagai dosa. Karena itu, perlu dipahami
bahwa sangat mudah bagi setiap orang untuk terjebak dalam sisi
gelapnya. Namun, menyadari kecenderungan ini bukannya kita lantas
harus tunduk pada sisi gelap ini. Dalam film Star Wars, Anakin
Skywalker yang berubah menjadi jahat, digambarkan dengan bagus
tatkala dia membiarkan sisi gelap mengambil alih kendali atas
hidupnya.
Bagi banyak orang, perjuangan melawan sisi gelap ini merupakan suatu
pertempuran yang paling menarik dalam sebagian besar dari perjuangan
kehidupan manusia. Realita menunjukkan selalu terjadi pertempuran
antara sisi gelap dan sisi terang dalam diri kita hingga memunculkan
salah satu pemenang.
Untuk itulah, seorang penulis yang juga seorang clinical
hypnotherapist Kyle Varner dari Maryland, memberikan tip cara
menyikapi secara positif sisi gelap kita ini. Pertama, menurutnya
adalah menyadari kecenderungan adanya sisi gelap kita. Tidak ada
seorang pun yang luput dari sisi gelap ini. Justru dikatakan mereka
yang paling menggembar-gemborka n bahwa dirinya tidak berada dalam
sisi gelap ini, merupakan mereka yang paling mudah terjerumus dalam
lubang sisi gelap ini. Karena itu, pertama-tama adalah menyadari
pola (pattern) kecenderungan sisi gelap diri kita ini.
Langkah kedua adalah berusaha tidak melawan, tetapi merenungkan
mengapa muncul sisi-sisi gelap tersebut. Di balik sisi gelap
tersebut umumnya ada kebutuhan dan keinginan yang mungkin belum
terpenuhi, atau tepatnya unfinished business dalam kehidupan kita.
Memang sisi gelap tersebut bukannya harus diikuti, tetapi disikapi
secara positif bahwa sisi gelap menunjukkan kemanusiaan kita yang
nyata. Realita menunjukkan semakin kita melawan semakin besar
dorongan dalam diri kita, semakin kita merasa kalut dan terjebak
semakin jauh. Menurut Kyle Verner, dengan menyadari dan menerima
sisi gelap ini terlebih dahulu, barulah kita bisa belajar
mengendalikannya.
Hal ketiga adalah mengarahkan energi sisi gelap tersebut untuk
meraih kualitas hidup kita. Di satu sisi kita mengakui bahwa kita
mempunyai kecenderungan negatif yang muncul dari sisi gelap
tersebut, tetapi hal itulah yang sebenarnya bisa menjadikan hidup
kita lebih kuat. Khususnya jika kita mampu mengendalikan bahkan
menaklukkan sisi gelap tersebut.
Banyak tokoh yang setelah bergumul melawan sisi gelap mereka,
akhirnya justru mencapai kualitas diri yang jauh lebih luar biasa.
Sumber: Sisi Gelap Perlu Diwaspadai oleh Anthony Dio Martin
Diposting oleh Budi Cahyono di 07.49 0 komentar
Label: Motivasi