Life is the game that must be played - Edwin Arlington Robinson
Ketika berliburan di China tahun lalu, saya dan seorang sahabat berkesempatan menyaksikan pertandingan bulu tangkis. Biasanya, kami cukup puas dengan menyaksikan atlet dunia ini bertanding di depan televisi. Namun, sungguh pengalaman yang tidak terlupakan saat berkesempatan menyaksikan langsung bagaimana mereka berlaga di lapangan.
Yang jelas, perasaan seru, kagum serta suasana tegangnya betul-betul terasa. Di sana, kami berada di dekat lapangan, berbaur dengan ribuan penonton yang bersorak-sorai. Dan yang paling menarik adalah kesempatan langsung untuk bisa melihat kecepatan gerakan, refleks dan kemampuan yang tinggi dari para atlet level dunia ini, dalam upaya memenangkan pertandingan yang amat bergengsi.
Begitu terpesonanya kami, tanpa terasa permainan itu berlangsung dengan begitu cepatnya. Dan sebagai orang yang pernah bergabung di klub bulu tangkis, saya bisa memahami betapa piawainya kemampuan atlet itu, di depan mata saya, dalam upaya menjadi sang juara.
Klimaksnya adalah pada saat poin penentuan kemenangan dibuat dan pertandingan pun berakhir. Di situ, kita bisa turut berbagi perasaan kemenangan atlet yang menjadi juara, ataupun sebaliknya, kekecewaan para atlit yang kalah.
Nah, selama pertandingan tersebut itulah, saya jadi merefleksikan seandainya saja kehidupan kita dapat diibaratkan seperti permainan badminton. Hal ini mirip seperti yang diungkapkan Cherie Carter Scott dalam bukunya, If Life is the Game, this is the Rules, maka melalui tulisan ini dapat kita katakan, "If Life is a Badminton Game, This is the Rules".
3 Rule of game
Dalam menciptakan permainan yang cantik dalam hidup ini, kita perlu memahami tiga pelajaran yang bisa kita petik dari pertandingan bulu tangkis ini.
Pertama, serve awal. Dalam bulu tangkis, serve awal adalah titik penentuan pertama. Jika serve awal saja sudah salah, sulit bagi pemain itu untuk menang. Begitu pula hidup kita. Serve awal dapat dianalogikan seperti tindakan awal untuk memulai sesuatu yang baik dalam hidup ini, khususnya pada 2009.
Seorang pemain harus memiliki energi, cara serta strategi yang bagus dalam memulai pertandingannya. Begitu pula dalam menciptakan permainan yang cantik dalam hidup kita.
Kita harus mempunyai energi serta semangat yang tepat untuk memulainya. Kita perlu pikirkan apa cara yang perlu kita lakukan lebih baik. Kita perlu memulainya dengan strategi awal, termasuk goal yang hendak kita raih di sepanjang tahun ini.
Bicara soal strategi hidup, saya teringat dengan buku Success Principles karya Jack Canfield, yang di sini dikenal sebagai penulis buku Chicken Soup Series. Di dalam buku tersebut disebutkan, salah satu langkah awal yang baik untuk memulai 'pertandingan hidup' kita adalah membuat goal utama, yang akan kita kejar.
Tidak perlu banyak-banyak, bahkan Jack Canfield menyarankan, tiga goal utama saja sudah cukup untuk menjadi start awal yang baik dalam kehidupan kita.
Bicara soal serve awal atau starting point ini, kita temui beberapa kesalahan yang seringkaliterjadi. Ada yang memulainya terburu-buru tanpa persiapan, ada yang terlalu banyakpertimbangan, ada yang memikirkan terlalu banyak impian tetapi letoy di tengah jalan,ada juga yang kebingungan apa yang harus dilakukan.
Itulah kesalahan serve awal yang banyak ditemui. Itu sebabnya, mari kita kembali ke strategi serve awal kehidupan kita dengan membuat tiga goal utama yang mau dicapai sepanjang tahun ini. Saya mengamati orang yang sungguh berfokus kepada tiga hal saja dalam setahunnya, tentunya memiliki energi yang lebih besar untuk mencapai goal tersebut. Bandingkanlah dengan mereka yang memiliki terlalu banyak
goal.
Itulah sebabnya, penulis motivasi W. Clement Stone pernah berujar, 'Definiteness of purpose is the starting point of all achievement' , tujuan yang jelas adalah awal dari segala pencapaian.
Kedua, Loop-loop. Dalam kehidupan ini, sama seperti pertandingan bulu tangkis, kita pun akan melakukan loop-loop baik panjang maupun pendek. Loop ini berbicara mengenai proses dan kecepatan bagaimana kita menjalani hidup ini.
Semuanya dikembalikan lagi kepada kita sesuai dengan karakter kita. Baik kita menjalani kehidupan ini dengan kecepatan tinggi, sedang-sedang saja ataupun yang lambat tetapi akurat, semuanya sama-sama memiliki peluang untuk sukses dan berhasil. Kuncinya adalah apakah kita menikmati proses pencapaian ini serta memberikan 'sepenuh hati' dalam menjalani proses kehidupan kita.
Untuk membuat loop-loop yang cantik, kita harus menyiapkan stamina, yakni bagaimana ketahanan kita dalam menikmati proses untuk meraih sesuatu.
Saya teringat kata bijak yang mengatakan "Winner never quit dan quitter never win". Dalam pertandingan kehidupan kita pun, akan ada banyak tantangan dan kesulitan, apalagi tahun 2009 ini masih dibayangi ancaman krisis global. Namun, janganlah terburu-buru berkecil hati dan cepat keluar dari proses saat menghadapi tantangan ini. Pikirkanlah, siapa tahu, hanya dibutuhkan satu langkah lagi Anda bagi Anda untuk meraih impian Anda! Ingat, winner never quit.
Ketiga Smash! Puncak permainan cantik sebuah pertandingan ataupun kehidupan adalah smash kita. Smash adalah kunci penting untuk menciptakan poin. Dalam kehidupan ini, smash dapat dianalogikan sebagai terobosan yang mencengangkan dalam kehidupan.
Selalu mulai dengan tindakan kecil sehingga akhirnya akan menciptakan tindakan yang spektakuler. Misalnya di tahun ini Anda lebih lagi care terhadap keluarga, pasangan, rekan kerja; mulai mengatur keuangan dan investasi Anda; menjaga kondisi fisik dengan rutin berolah raga; serta hal lainnya yang akan menciptakan suatu terobosan dalam
kehidupan ini. Intinya, pikirkanlah suatu terobosan yang selama ini jarang Anda perhatikan. Ciptakan smash-smash yang membuat hidup Anda terasa lebih hidup lagi.
Begitulah pembaca. Mari kita kombinasikan serve - loop - smash ini untuk menciptakan permainan cantik dalam kehidupan ini, Saya sangat yakin jika kita dengan elegan mengombinasikan ketiganya, kehidupan Anda akan menjadi inspirasi banyak orang.
Sumber: Permainan Cantik Kehidupan Anda oleh Anthony Dio Martin
0 komentar:
Posting Komentar